Gw mulai menyukai Manchester United (MU) kira-kira ketika umur 10 tahun (SD kelas 5). Mulanya gw menyukai MU karena ada David Beckham di dalamnya, hehe.. Tapi ibarat kata, David Beckham itu cinta pertama gw, tapi akhirnya Manchester United lah yang jadi cinta terakhir gw. Dulu meskipun gw ga paham benar soal bola namun kalau udah nyebut kata Manchester United itu adalah segalanya dan gw merasa bangga meski cuma sebatas fans saja. Dan pada awal-awal gw suka MU gw juga ga apal siapa-siapa aja pemainnya kala itu selain Beckham. Mungkin gw dulu hanya sekedar menyukai dan belum mengidolakan Manchester United. Jaman SD itu gw punya banyak pernak-pernik MU dari jam dinding, gantungan kunci, handuk, gelas, sampai poster pun gw punya, tapi seiring bergeraknya jaman entah kenapa gw mulai sedikit melupakan tentang kesukaan gw akan MU (mungkin faktor puber juga kali ya yang tadinya gw tomboy agak sedikit feminim jadi menyukai atribut soal bola udah mulai tergeser).
Saat David Beckham hengkang dari Manchester United (2003) gw sempet sedih sih tapi gw sadar yang gw suka bukan Beckham semata tapi MU. Ya sama seperti cinta, cinta pertama bisa pergi dari hidupmu namun cinta terakhirlah yang akan terus bersamamu.
Dan gw mulai lagi menyukai MU tahun 2011, selama periode 2003-2011 atau dari awal sejak tahun 2000 masih sih suka tapi gw belum mengenal seluk beluk dan pemain MU. Nah! baru di tahun 2011 ini gw mulai mencoba mengenal satu persatu pemain MU, sampai gw pun mulai mengikuti setiap pertandingan MU. Bahkan gw pun sampai membeli buku dan majalah yang terkait dengan MU dan mengoleksi jarsey MU. Tapi sayang waktu gw mulai mengenal dan menyukai MU tahun 2011/2012 MU justru lagi bernasib kurang bagus, tidak ada piala yang digenggam pada tahun itu. Mungkin di tahun ini gw juga sudah mulai dewasa dibanding 10 tahun lalu waktu awal-awal gw suka MU yang belum mengerti apa-apa soal MU. Walaupun gw sudah mulai terbuka fikirannya untuk bukan hanya sekedar menyukai MU (seperti dulu) dan MU kalah pada musim 2011/2012 ga melunturkan gw untuk berpindah club yang (katanya) lebih bagus maupun club tetangga yang lagi berkibar-kibarnya. Gw juga nonton yang pas akhir musim dimana kita sebagai MU FC menunggu hasil akhir pertandingan tetangga biru itu (yang enggan gw sebutkan nama clubnya karena memakai nama depan yang sama dengan Manchester United) gw berharap banget tetangga itu kalah tapi pas menit-menit akhir malah si tetangga menang dan akhirnya kita harus merelakan piala EPL musim 2011/2012 jatuh ke tangan mereka. hikss... sedih sih tapi ga apa-apa kita kan udah punya 19 piala liga dibanding tetangga yang baru merasakan piala liga setelah 40 tahun lamanya.
Setelah musim 2011/2012 berakhir televisi itu berasa hampa banget ga ada pertandingan bola, ga ada MU bermain. Nah! pas bursa transfer untuk 2012/2013 baru ramai kembali, beberapa pemain MU hengkang dari club berjaya ini seperti Michael Owen, Berbatov, dan Park Ji Sung. Mulai ada rasa kehilangan namun ada rasa senang karena pastinya akan ada pemain baru juga yang akan direkrut club.
Segini dulu cerita gw soal awal mula dan seluk beluk gw meyukai, mengenal dan mencintai Manchester United. Satu hal yang pasti sepakbola adalah cinta yang universal. Karena..
"Cinta kepada pacar bisa datang dan pergi hilang silih berganti begitu saja namun tidak akan ada satu orang yang akan bisa merubah kecintaannya terhadap suatu club sepak bola"
"Tidak perlu kau bisa bermain sepak bola untuk mencintai sebuah club sepak bola"
"Salam Glory Glory Manchester United "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar